sumber gambar : http://comidmumus.blogspot.com/2013/02/bacaan-niat-sholat-jenazah.html
Berawal dari pertanyaan temanku yang berkeinginan belajar sholat
jenazah, Demikian saya tuliskan tatacara
sholat jenazah. Semoga ada manfaatnya... amin.
Seperti
yg kita ketahui bahwa selain sholat 5 waktu, ada juga sholat yg perlu kita
lakukan seperti Sholat Tahajud, Hajjat, Dzhuha, dan ada juga Sholat Jenazah serta
masih banyak juga yang lainnya. Sholat jenazah tidak melakukan ruku’, i’tidal,
dan tahhiyat, melainkan hanya melakukan 4 takbir dan 2 salam yg di lakukan
dalam keadaan berdiri.
Shalat
jenazah adalah
shalatnya orang-orang mukmin ketika wafatnya salah seorang dari umat Islam.
Hukum shalat jenazah adalah fardhu
kifayah. Fardhu Kifayah adalah status hukum dari sebuah
aktivitas dalam islam yang wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh
muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Salah satunya adalah mensholati
jenazah.
A.
Syarat Shalat Jenazah
1.
Suci dari hadats dan najis, menutup aurat dan
menghadap kiblat.
2.
Terlebih dahulu memandikan mayit dan mengkafaninya
3.
Meletakan Jenazah di depan jamaah sholat.
Seperti yang
sudah saya bahas sebelumnya bahwa shalat jenazah berbeda dengan shalat
umumnya. berjumlah 4 rakaat dengan hanya berdiri seperti shalat biasa
namun tanpa ruku’ dan sujud. Bacaan shalat jenazah tidak dijaharkan atau dibaca
keras. Untuk berganti rakaat cukup dengan mengangkat tangan dan mengucapkan
takbir.
sumber gambar : http://gamegretong.blogspot.com/2012/09/software-pemulasaraan-jenazah-i-jenazah.html
A.
Rukun Shalat Jenazah
1.
Niat
“Ushalli ‘alaa
haadzal mayyiti arba'a takbiirotin fardlal kifaayatin makmuuman lillaahi ta’aalaa”
Setiap
shalat dan ibadah lainnya kalo tidak ada niat dianggap tidak sah, termasuk niat
melakukan Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan menyengaja akan
melakukan shalat tertentu saat ini untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan
kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah
: 5).
Hadits
Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.” (HR. Muttafaq Alaihi).
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.” (HR. Muttafaq Alaihi).
2.
Berdiri bagi
yang mampu
Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri
(seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada uzurnya). Karena jika sambil duduk
atau di atas kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah dianggap tidak sah.
3.
Takbir 4
kali
Dari Jabi ra
bahwa Rasulullah
SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali.
(HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355).
4.
Membaca
Fatihah
5.
Bersholawat
kepada Nabi SAW
6.
Berdoa untuk
Mayit
sabda
Rasulullah SAW : Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya. (HR.
Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara
lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
“Allahummaghfir
lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu,
waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi, wanaqqohi minal khotoya kamaa
yunaqqottsaubu abyadhu minadanasi, waabdilhu daaron khoiron in daarihi, waahlan
khoiron min ahlihi, wazaujan khoiron minzaujihi, waqihi fitnatal qobri
wa’adaabinnar”.
Ada juga
artikel lain yg menuliskan:
“Allahummaghfir
lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu,
waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi”
Dan Ada juga artikel lain yg menuliskan:
“Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu”
7.
Doa Setelah
Takbir Keempat
“Allahumma Laa
Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana walahu,
walilladiina sabaquuna biliimaani walaataj’al fii quluubinaa gillan lilladiina
amanuu robbanaa innaka rouufurrohiim”.
Ada juga artikel lain yg menuliskan:
“Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu”.
8.
Salam
“Assalamu’aliakum
warahmatullohi wabarokaatuhu”.
“kekanan
dan kekiri”
Catatan:
·
Doa yang saya
berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
·
Kalau dua orang
laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
·
Kalau perempuan satu
orang, diganti dengan: HA.
·
Kalau banyak
mayit lelaki: HUM.
·
Kalau banyak
mayit wanita: HUNNA.
·
Kalau gabung
banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi
wa’fu ‘anhum
SEMOGA BERMANFAAT, AMIN........
Terima kasih atas infonya...
BalasHapus