DISCLAIMER!!!!
Untuk yang
tidak nyaman untuk membaca artikel ini, silakan untuk membaca yang lain. Tidak
semua orang cukup dewasa untuk bisa menerima legenda ini (Page ini 17 th ke
atas)
Makam
Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah, dianggap bertuah. Tiap
hari makam ini didatangi banyak orang. Selain ziarah, Anda bisa mengukur
kekuatan jantung dengan menapaki anak tangga menuju makam.
Gunung
Kemukus (GK) terletak di Kabupaten Sragen. Bisa dicapai dengan menggunakan bis,
naik dari terminal Tirtonadi Solo, jurusan Solo-Purwodadi, lalu turun di
Barong. Dari situ, tinggal naik ojek menuju puncak bukit.
"Sekarang
ini Waduk Kedungombo lagi kering. Jadi bisa langsung ke lokasi makam Pangeran
Samudro. Tidak perlu menyeberang pakai perahu," kata Surti, penjaja bakso
di areal parkir mobil kawasan objek wisata GK. Namun, bila datang ke sana pada
musim penghujan dan air waduk sedang penuh-penuhnya, Anda harus menyeberang
dengan perahu motor.
GK sendiri
merupakan kompleks makam Pangeran Samudro dan ibunya, Ontrowulan. Kompleks ini
tepat berada di puncak bukit setinggi 300 meter di atas permukaan laut. Kawasan
ini terdiri dari bangunan utama berbentuk rumah joglo dengan campuran dinding
beton dan papan.
Ada tiga
makam di dalamnya. Sebuah makam besar yang ditutupi kain kelambu putih
merupakan makam Pangeran Samudro dan ibunya. Dua makam di sampingnya adalah dua
abdi setia sang pangeran. Sementara itu, di sebelah bangunan utama terdapat
bangsal besar yang diperuntukkan bagi peziarah sekadar untuk istirahat.
175 anak Tangga
Sekitar 300
meter dari kompleks makam, di kaki bukit sebelah Timur, terdapat Sendang
Ontrowulan. Sendang ini merupakan mata air yang digunakan Ontrowulan untuk
menyucikan diri agar bisa bertemu putranya. Mata air itu tak pernah kering
meski pada musim kemarau panjang sekalipun. Bagi yang percaya, air di sendang
itu bisa membuat awet muda.
Kawasan itu
pun dilindungi oleh rimbunnya pohon nagasari yang menjulang tinggi. Menurut
Mbok Rumirah, penduduk asli GK, usia pohon nagasari terbilang tua. Konon,
pohon-pohon itu tumbuh dari kembang-kembang hiasan rambut yang terlepas dari
kepala Ontrowulan usai dia melakukan penyucian diri.
Kalau
datangnya melewati pintu gerbang depan, Anda harus menaiki 175 anak tangga
sebelum sampai ke makam. Namun, bila memutar lewat pintu belakang, yaitu
melewati Sendang Ontrowulan, Anda harus melewati jalan berbatu yang mendaki
sejauh sekitar satu km.
Aktivitas
jalan kaki itu membuat jantung Anda berdenyut kencang sebelum sampai ke makam.
Malam Jumat
Pon
Sampai di
teras makam, Anda akan diterima seorang kuncen (juru kunci) yang duduk di dekat
perapian. Bau kemenyan merebak di sana. Setelah menyampaikan niat, sang kuncen
akan mendoakan Anda dengan mantra yang tak jelas terdengar.
Setelah itu,
Anda diminta untuk masuk ke dalam bangunan utama. "Anda bisa menyampaikan
semua niat dan keinginan. Asal dengan sungguh-sungguh, niscaya segala keinginan
akan terkabul," kata Hasto (51 tahun), kuncen generasi kedelapan yang
telah bekerja sejak tahun 1987 itu.
Menurutnya,
pada setiap malam Jumat Pon jumlah pengunjung membludak, mencapai ribuan orang.
Puncak ziarah, katanya, terjadi pada malam Jumat Pon atau Jumat
Kliwon di bulan Suro atau Muharam.
Pada malam
itu biasanya peziarah mencapai belasan ribu orang. Masih kata Hasto, justru
banyak pengunjung asal Jawa Barat yang datang ke tempat ini. Memang objek ini
terkenal karena terdapat seribu mimpi indah yang bisa diraih di sana.
Makam
Pangeran Samudro diyakini memiliki tuah yang bisa mendatangkan berkah bagi
mereka yang memohon dengan sungguh-sungguh. Sebut saja ingin sukses berdagang,
mudah jodoh, atau karier cepat menanjak.
Bagi
peziarah yang percaya harus melakukan seks bebas di sekitar komplek makam,
tersedia kamar-kamar yang disewakan. Jika kebetulan tidak mempunyai pasangan
dadakan, para penyedia jasa penyewaan kamar juga menyediakan wanita teman kencan.
"Awalnya
malu, tapi kalau dua kali tiga kali sudah biasa dan seperti suami isteri,"
Miswan, seorang peziarah.
Mitos
tentang seks bebas sebagai prasyarat pesugihan di Gunung Kemukus akhirnya
menyuburkan prostitusi. Para pekerja seks komersial menjadi teman
kencan bagi para penziarah yang tidak mempunyai pasangan. Tak ada yang melarang
aktivitas seks atau sekedar minum minuman keras dan berjudi di sana.
"Meski ada plang larangan judi, asusila, dan minum, buktinya tidak
apa-apa," kata Wuni, seorang PSK.
Masyarakat
di sana juga tidak merasa terganggu. Apalagi, mereka mendapatkan uang dari
aktivitas itu. "Pendapatan masyarakat dari sewa, jual makanan. Masalah
gituan tidak ada masalah," ujar Dharmanto, kepala Dusun Kemukus.
Prostitusi
sebagai dampak mitos ritual seks bebas di Gunung Kemukus sebenarnya telah
disadari pemerintah dan kepolisian Sragen. Namun, sejauh ini kedua instansi tak
berdaya karena keuntungan ekonomis dari kegiatan tersebut telah menjadi sumber
pendapatan warga sekitar.
Meski
demikian, bukan berarti aktivitas itu dibiarkan. "Kita tidak mungkin
melakukan secara frontal, harus ada pembelajaran yang manusiawi dengan
mengangkat kesejahteraan warga," tutur Kepala Kepolisian Sragen Ajun
Komisaris Besar Polisi Charles Ngili.
Karena itu,
kini pada hitungan 150 anak tangga menuju makam, Dinas Pariwisata Kabupaten
Sragen memasang pengumuman melarang perbuatan asusila. Namun, begitulah seks,
selalu mempunyai daya magnetis yang kuat. Apalagi banyak orang yang percaya
akan kebenaran mitos di atas.
Terlepas
dari itu, bila kita ingin menikmati pemandangan Bukit Kemukus dan sedikit
berolahraga dengan menaiki anak tangga kemudian berziarah, niscaya Anda akan
mendapatkan kepuasan jasmani dan rohani. Bila Anda kemalaman, tak usah
khawatir, di sekitar bukit, ratusan rumah penduduk menyediakan jasa penginapan.
**************
Mitos versi
peziarah 1
Pangeran
Samudro adalah salah seorang putra raja Majapahit terakhir dari ibu selir
Ontrowulan. Ada juga yang mengatakan bahwa Ontrowulan adalah ibu tiri
pangeran. Kemudian keduanya jatuh cinta, bak legenda Sangkuriang.
Ketika
Majapahit runtuh, Pangeran Samudro tidak ikut melarikan diri seperti
saudara-saudaranya. Ia lalu diboyong ke Demak dan belajar agama Islam pada
Sunan Kalijaga. Setelah dirasa cukup ilmunya, Pangeran Samudro diutus untuk
berguru kepada Kiai Ageng Gugur di daerah Gunung Lawu.
Di sini ia
juga menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Tiba saatnya ia pulang kembali ke
Demak. Dalam perjalanan pulang, ia didampingi dua orang abdinya dan selalu
menyebarkan agama Islam di setiap tempat yang disinggahinya.
Dalam
perjalanan pulang itulah Pangeran Samudro jatuh sakit dan akhirnya meninggal
dunia. Jasadnya di makamkan di sebuah bukit. Di atas bukit itulah selalu tampak
kabut hitam bagai asap (kukus) pada setiap musim kemarau maupun penghujan.
Karena itulah bukit itu disebut Gunung Kemukus. Nama itu bertahan hinga
kini.
Mendengar
kabar kematian putranya, Ontrowulan memutuskan untuk mengunjunginya. Di sana
Ontrowulan merebahkan diri di pusara makam. Dalam dialog secara gaib, pangeran
berpesan pada ibunya. Kalau ingin bertemu dengannya, Ontrowulan terlebih dahulu
harus menyucikan diri di sebuah sendang. Sendang itu kini terkenal dengan nama Sendang
Ontrowulan.
Usai
menyucikan diri, tubuh Ontrowulan menghilang. Sementara dari geraian rambutnya,
jatuhlah bunga-bunga penghias rambut. Dari bunga itulah tumbuh pohon nagasari
hingga kini.
Mitos versi
peziarah 2
Ketika
kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1478, berdirilah kerajaan Demak dengan
seorang raja bernama Raden Patah. Raden Patah mempunyai putra bernama Pangeran
Samodro yang berperilaku tidak terhormat karena dia jatuh cinta kepada
ibunya, yaitu R.A. Ontrowulan. Ternyata cintanya itu diterima oleh ibunya.
Ketika Raden Patah mengetahui hubungan mereka, Pangeran Samodro dicari dan
diburu sampai di Gunung Kemukus.
Sementara
itu, R.A. Ontrowulan jatuh cinta kepada anaknya sendiri, karenanya ia
meninggalkan Demak untuk mencari anaknya itu. Kemudian terjadilah suatu
pertemuan yang menyedihkan, dan mereka melakukan hubungan badan yang seharusnya
tidak boleh dilakukan oleh seorang ibu dengan anaknya. Selanjutnya datanglah
utusan Raden Patah yang hendak membunuh Pangeran Samodro. Lalu dibunuhnyalah
Pangeran Samodro itu.
Sebelum
menghembuskan nafas terakhirnya, Pangeran Samodro berucap : “Bagi siapa saja
yang mempunyai keinginan atau cita-cita, untuk mendapatkannya harus dengan
sungguh-sungguh, mantap, teguh pendirian, dan dengan hati yang suci. Jangan
tergoda apa pun, harus terpusat pada yang dituju atau yang diinginkan. Dekatkan
dengan apa yang menjadi kesenangannya, seperti akan mengunjungi yang diidamkan
(dhemenane)”.
Mitos versi
penduduk asli
Pangeran
Samodro adalah putra tertua istri resmi Prabu Brawijoyo dari kerajaan Majapahit.
Ketika menginjak dewasa, untuk mengumpulkan pengalaman yang akan berguna di
kemudian hari, ia dilepas ke dunia luar. Beberapa tahun kemudian, Pangeran
Samodro kembali ke istana dan ia jatuh cinta kepada salah seorang selir ayahnya
yang bernama R.A. Ontrowulan. Cintanya itu diterima. Ketika Prabu Brawijoyo
mengetahuinya, beliau sangat marah dan mengusir mereka berdua. Kemudian
menetaplah mereka di Gunung Kemukus sebagai suami-istri dengan bahagia.
Sebelum
menetap di Gunung Kemukus, mereka mengembara ke daerah yang kini menjadi
Kecamatan Sumber Lawang. Suatu tempat perhentian yang sangat disenangi oleh R.A.
Ontrowulan adalah sebuah sumber air di kaki gunung yang saat ini dikenal
sebagai Sendang Ontrowulan. Di sendang itu pula ia sering duduk dekat pohon
jati dan bermeditasi sepanjang hari. Konon, sendang itu dibuatnya dengan
menancapkan sebatang tongkat ke dalam tanah. Dan pohon-pohon besar yang menjadi
hutan lebat di sekelingnya berasal dari bunga-bunga pengikat rambut yang jatuh
ketika R.A. Ontrowulan menggoyangkan rambutnya yang panjang.
Pada suatu
waktu, ketika R.A. Ontrowulan pergi bermeditasi di sebuah tempat yang jauh dan
untuk waktu yang lama, Pangeran Samodro jatuh sakit dan meninggal dunia. Oleh
penduduk desa Blorong, jenazahnya dimandikan di Sendang dan dimakamkan. R.A.
Ontrowulan tidak mengetahui kejadian itu. Ketika kembali, ia mandi di Sendang
dan langsung pergi ke puncak Gunung Kemukus untuk bertemu dengan suami
tercinta. Namun yang dijumpainya adalah orang-orang desa yang baru saja
menguburkan suaminya. Sangat sedihlah ia, dan ia pun meninggal di tempat itu.
Kemudian walaupun sudah larut malam dibuatnyalah makam untuknya.
Pada suatu
hari, beberapa tahun setelah meninggalnya Pangeran Samodro dan R.A. Ontrowulan,
Pangeran Samodro menampakkan diri dalam penglihatan orang tertua di desa.
Pangeran Samodro berpesan pada orang tua itu bahwa ia akan memenuhi keinginan
setiap orang yang datang ke makamnya dengan membawa bunga, dengan syarat bahwa
orang yang datang itu harus memberi kesan telah mempunyai pasangan.
**************
Demikianlah
mitos Pangeran Samodro dari dua versi yang berbeda, yang rupanya
ditafsirkan secara berbeda pula. Menurut keyakinan para peziarah, Pangeran
Samodro adalah orang yang sering bertapa dan mempunyai kekuatan sangat besar.
Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, Pangeran Samodro menginginkan agar para
peziarah datang sebanyak tujuh kali dalam waktu peziarahan dan melakukan
hubungan seks dengan orang yang bukan pasangan resmi. Jumlah tujuh kali
didasarkan pada pengalaman bahwa jumlah tersebut membawa hasil atau rejeki
tersendiri. Sedangkan hubungan seks dengan ‘orang yang bukan pasangan resmi’
adalah penafsiran dari kata dhemenane yang ditafsirkan oleh peziarah sebagai
kata dhemenan yang berarti ‘pacar gelap’, yaitu laki-laki atau perempuan lain
yang bukan suami atau istri (Sumiarni,1999:36).
Adapun dalam
penafsiran versi penduduk setempat, walaupun ada persamaan namun sangat berbeda
dalam bagian akhir dari cerita mitos tersebut. Pangeran Samodro memang memberi
syarat harus adanya pasangan, tetapi tidak mensyaratkan adanya hubungan seks.
Hal tersebut dianggap tidak begitu penting dan dapat dilakukan dengan aman di
rumah saja. Penduduk setempat yang datang berziarah umumnya membawa pasangan
resminya sendiri. Jadi bagi yang berminat mengikuti ritual di Gunung Kemukus
tinggal pilih saja, mau mengikuti versi yang mana.
sumber : https://www.facebook.com/KDdanCR
Assalamualaikum wrb salam persaudaraan,perkenalkan saya Sri Wulandari asal jambi,maaf sebelumnya saya hanya mau berbagi pengalaman kepada saudara(i) yang sedang dalam masalah apapun,sebelumnya saya mau bercerita sedikit tentang masalah saya,dulu saya hanya penjual campuran yang bermodalkan hutang di Bank BRI,saya seorang janda dua anak penghasilan hanya bisa dipakai untuk makan anak saya putus sekolah dikarenakan tidk ada biaya,saya sempat stres dan putus asa menjalani hidup tapi tiap kali saya lihat anak saya,saya selalu semangat.saya tidak lupa berdoa dan minta petunjuk kepada yang maha kuasa,tampa sengaja saya buka internet dan tidak sengaja saya mendapat nomor tlpon Aki Sulaiman,awalnya saya Cuma iseng2 menghubungi Aki saya dikasi solusi tapi awalnya saya sangat ragu tapi saya coba jalani apa yang beliau katakan dengan bermodalkan bismillah saya ikut saran Aki Sulaiman saya di ritualkan dana gaib selama 3 malam ritual,setelah rituialnya selesai,subahanallah dana sebesar 2M ada di dalam rekening saya.alhamdulillah sekarang saya bersyukur hutang di Bank lunas dan saya punya toko elektronik yang bisa dibilang besar dan anak saya juga lanjut sekolah,sumpah demi Allah ini nyata tampa karangan apapun,bagi teman2 yang mau berhubungan dengan Aki Sulaiman silahkan hub 085216479327 insya Allah beliau akan berikan solusi apapun masalah anda mudah2han pengalaman saya bisa menginspirasi kalian semua,Assalamualaikum wrb.JIKA BERMINAT SILAHKAN HUB AKI SULAIMAN 085-216-479-327,TAMPA TUMBAL,TIDAK ADA RESIKO APAPUN(AMAN) .
BalasHapusTadi jadi penasaran karena pada mbahas ini pas ronda malam... udah ada gambaran sekarang gimana ceritanya... thanks gan
BalasHapus